28

Ibu=Manusia menakjubkan



Sepanjang Hari ini gw habiskan dengan tidur, tidur dan tidur. Makan,makan dan makan. Besok ibu gw berangkat ke Pekanbaru, ada pelatihan orang2 bank di Pekanbaru. Ngeliat nyokap gw yang kerja banting tulang, gw serasa ngeliat sebuah sosok wanita yang asli.

Kalo kita ngeliat, kok seolah2 di dunia yang bersifat patriacha(laki2 pemegang peran utama) ini sering banget gw ngedenger banyak perempuan yang dilecehin, disakitin, bahkan dibunuh, hanya karena alasan yang ga masuk akal. Contoh dalam kehidupan kita sehari2 aja, sering bgt kalo gw pas kebeneran makan di warung nasi (walaupun bangsawan gw mah orangnya merakyat loh,hihihi) trus si Mba tukang ngelayaninnya cantik dikit, trus om2 yang makan situ pasti pada grawil nyolekin si Mba. Atau contoh lain sering banget gw ngedenger kata-kata, “Alaah, cewe aja kok banyak ceta.” Atau “Alaah, jadi cewe aja belagu amat sih”. Seolah2 posisi wanita lebih rendah daripada laki2.

Bagi gw yang beragama Muslim, hal kaya gini nih, kadang bikin gw risih. Masalahnya dalam keyakinan gw, An-Nisa, perempuan, wanita, atau apapun namanya harus mendapat tempat yang tinggi dan terpuji. Bayangin aja, Rasulullah sendiri ketika ditanya siapa yang harus kita hormatin ngejawab, Ibumu, ibumu, ibumu, baru kemudian bapakmu. Berarti peran ibu, mendapat tempat yang tinggi dan terpuji. Dalam Al-Quran sendiri nama perempuan dijadikan sebuah nama Surat, yaitu surat An-Nisa. Kalau ditulis dalam Al-Quran Ar-Rijalu Qowamuna Alaa Nisa(Laki2 adalah pemimpin bagi wanita), bukan berarti perempuan berada dalam derajat lebih rendah dari Laki2. Sebagai analogi, kalo kita ikut suatu organisasi, jelas pasti di situ ada seorang ketua, wakil, sekretaris, dll. Tapi bukan berarti anggota itu lebih rendah derajatnya dari ketua. Dua2nya punya derajat yang sama. Hanya peranannya aja yang berbeda, tapi derajatnya tetep sama.

Kembali ke masalah ibu. Mungkin jg karena secara pribadi gw hidup di keluarga yg perempuannya punya peran yang menonjol, maka gw menempatkan ibu dan para wanita pada posisi orang yang amat gw hormatin dan gw sayangin. Buyut putri gw gerumur 96 th, seorang Raden Ayu, yang notabene pada masa penjajahan adalah seorang ningrat, yang mungkin dalam pandangan sebagian orang cenderung manja dan malas, adalah sebuah contoh yang bikin gw ga abis pikir.

Ketika Buyut kakung gw meninggal(Buyut kakung gw meninggal karena gula pada usia muda), seorang diri beliau membesarkan 8 orang putra putrinya sampai semuanya jadi orang (ya iya lah masa jadi kebo). Maksudnya, semua anak buyut putri gw menjadi orang2 yang berhasil. Kakek gw jadi TNI, Adik kakek gw skarang mantan Dirut Krakatau steel. Tapi yang bikin gw tercengang adalah semuanya itu diperoleh dari jualan lotek dan kue bangket. Bayangin, seorang ningrat yang harus menghidupi putra-putrinya dengan berjualan lotek. Di sinilah gw ngeliat bahwa insting, rasa cinta kasih seorang ibu untuk melindungi anak2nya lebih besar dari apapun juga bahkan ego dan derajatnya.

Begitu juga, keluarga dari ibu gw yang semuanya perempuan. Ibu gw 8 bersaudara, semuanya perempuan. Semuanya kerja, ga berarti semua kerja kantoran, ada yang katering, ada yang jualan. Tapi, the main point is, gw ngeliat bahwa ibu, perempuan, bukanlah makhluk lemah, sebagaimana yang kita sangka dan kita yakini selama ini. Perempuan adalah makhluk yang kuat, bahkan kalau mau jujur, gw bisa bilang, bahwa ibu atau perempuan adalah makhluk yang jauh lebih kuat daripada bapak atau laki2. Bayangin aja, dari muda perempuan setiap bulannya harus menanggung rasa sakit akibat menstruasi. Kalaupun ga sakit, minimal keseimbangan hormonnya keganggu. Beda ama laki2 yang sepanjang hidupnya adem ayem ga ngalamin siklus menstruasi. Belum lagi para ibu yang mengandung putranya dan melahirkannya ke dunia.

Coba deh tanya ama ibu2 hamil, bawaannya susah jalan, susah tidur, pipis terus, enek, mual, tapi semuanya itu dia abaikan, demi melindungi putranya yang akan ia lahirkan ke dunia. Sebuah, perjuangan yang hebat dan menakjubkan. Ketika melahirkan jg, dia berjuang antara hidup dan mati. Bukan main, sekali lagi bukan main. Abis ngelahirin bukan berarti pengorbanan ibu berhenti. Beliau menghadapi masa nifas, sindroma post partum, dan luka bekas melahirkan. Itu baru yang dari dalem dirinya. Ditambah dengan anak yang butuh kasih sayang, ngasih asi ke anaknya, yang jangan dikira nyusuin itu gampang lho, nyusuin itu katanya (katanya lho gw ga pernah sih) pada awalnya perih, nyeri, geli (soalnya lidah bayi cenderung kasar) Tapi beliau rela, ikhlas, demi melihat anaknya sehat. Bukan main, bukan main.

Kekuatan ibu yang bukan main ini jg ditambah lagi dengan sebuah ornamen pelengkap yang dimiliki oleh para ibu atau perempuan, yaitu Tangisan. Menangis, mungkin buat sebagian orang adalah hal yang tabu, hal yang hina, bahkan dianggap sebagai lambang kelemahan dan kepengecutan. Tapi coba lihat lebih dalam deh, sebenernya tangisan adalah sebuah ornamen yang diberikan tuhan untuk melepas segala macam beban yang ada pada diri kita. Sebuah upaya melepaskan penat dan stress yang bisa dibilang paling aman.

Dari penelitian medis pun, kalau dilihat dari sisi umur, umur perempuan cenderung lebih panjang dari laki2. Manusia tertua di Dunia yang sekarang ada di Jepang adalah seorang perempuan. Kalau dilihat dari angka harapan hidup, rata2, dunia memiliki angka harapan hidup untuk perempuan yang lebih tinggi daripada angka harapan hidup pria. Untuk Indonesia saja angka harapan hidup perempuan berkisar antara 68-70 tahun sedangkan pria 66-68 tahun. Berarti perempuan memiliki angka harapan hidup rata2 lebih lama 2-4 tahun dibandingkan dengan seorang pria.

Nah, dah kepanjangan kan jadinya, padahal masih banyak lho argumen2 yg pengen gw masukin utk ngeyakinin bahwa perempuan tuh ga selemah yg sering dibayangkan. Tapi yah sekilas aja lah. Pointnya adalah. Wahai kaum pria, mulai sekarang mari kita kasihi dan cintai ibu-ibu kita dan hormati kaum perempuan, karena mereka adalah manusia yang patut kita tempatkan pada tempat yang terpuji.

NB: Sekarang mah lagi pengen bikin puisi ah buat ibu gw:

Bunda, jangan nangis, jangan bersedih
Mungkin hari-harimu berat
Mungkin hidupmu penuh cobaan

Bunda, jangan nangis, jangan bersedih
Mungkin sulit bagimu mengurusku
Mungkin seringkali ku menyakiti hatimu

Bunda, jangan Nangis, Jangan bersedih
Karena tangisanmu adalah perih hatiku
Karena tangisanmu mengguncang bumi yang kupijak

Bunda, jangan nangis, jangan bersedih,
Lihatlah, Malaikat Surga tersenyum kepadamu
Ciumlah, Harum Surga berhembus ke tubuhmu

Bunda,
Mungkin tak lama lagi kulitmu akan dipenuhi keriput karena mengurusku
Wajahmu tak sesegar dulu karena lelah dengan tingkahku
Badanmu tak sekuat mudamu karena habis tenagamu untuk mendidikku

Namun, berbahagialah Bunda,
karena keriputmu adalah kebanggaan anak cucumu
Wajah tua mu, adalah lentera kuburmu
Dan lelah badanmu adalah jembatan surgamu
Amiin, Amiin ya Robbal Alamin.

28 Comments


nice posting

bundanya pasti seneng deh kalo baca postingan ini.

gak cuma bundanya sih, semua wanita tersanjung membacanya ;)

btw, salam kenal ya Dhika. makasih dah mampir. boleh di link kan???


Hikks... jadi bangga bacanya... kan gini-gini saya juga seorang ibu...hehe.. tapi juga sedih... ingat ibu dirumah yang sudah tua..hiks...


Arjuna... boleh nanya enggak ? gimana sih caranya upload photo di profile atau di side bar ? he..he.. maklum gaptek eeuiii... thanks ya. (if you're willing to help me, please reply to my email aja : phooh2000@yahoo.com).

Anonymous says:

ibu, kau adalah pahlawan di hatiku :)

btw lagi panen spam ya hehehehe


Bunda adalah segalanya.Jadi ga salah klo orang bilang,surga ada ditelapak kaki ibu.Hm..m....jadi ingat mendiang mama....wagh..kyanya salah baca postingan nih..hiks..hiks...jadi sedih :(

Anonymous says:

bener banget dhik !!
tambahan
surga itu dibawah telapak kaki ibu
heuehueh... ^__^

dhik,, klo ngeliat ada cewe dicolek cowo lagi, bilang aja ke cowonya,
"om om, mau gak klo ibu ato anak perempuan om dicolek2 ama orang laen"

kekekekeke ^__^


Linda:blh lin, blh bgt, ntar aku link jg
Mama Audrey: ok mama ntar saya e-mail ke mama.
Gani:iya nih bnyk spamnya
Kartina:ok kar,ntar aku link jg
Yoan:Udah Yoan yg penting skarang gmana kita ngebahagiain beliau yg udah di sana dgn cara kita jadi org berhasil
Ketek: hahaha, iya2 bener. eh inspirasi apa? jd penasaran nih

Anonymous says:

inspirasi buat nulis blog, huehueheu tapi masih draft sih...
tp bukan ttg ibu, ttg wanita secara umum ^___^


berbahagialah orang yang menjadi ibumu. :) andai semuanya punya pendapat serupa..


Bahagia kamu dhika masih py seorang ibu,apalagi sempet puisi nya di baca..pasti ibu bahagia banget...puisi kamu ingetin aku ke Ibu ku yg dah wafat...thanks dhika for sharing..


oh ibu....


nice post.. well done..

gue jadi kangen ma nyokap gue gini :(

Anonymous says:

ibu.. ibuku udah pergi hampir 20 tahun yang lalu.. masih aku merindukan dia, masih aku membayangkan belaiannya...

tapi nanti, suatu saat pasti kami bertemu kembali.. nanti, entah kapan.. titipkan salam buat ibumu ya?


Buat yang ibunya udah pada ngga ada, ayo kita sama2 doakan semoga beliau tenang di sisi-Nya. Dan yang penting kalo buat kita sekarang adalah gemana membuat beliau baik yang masih ada maupun yg udah ga ada, menjadi bangga karena melihat kita jadi org sukses

Anonymous says:

Hik ...hik...
sedih n terharu baca postingan lw
Jadi inget Almh. Bunda gw nih ...
hik .. hik ...
oh ya, lam kenal buat lw
HIDUP IBU !!!!!!!


betul lord..sekecil apapun wujud kemerdekaan yg bs kita nikmati mestinya bersukur yah..

tapi kritis & menuntut yg sebenernya hak kan juga wajib??

met wiken & c u on monday yah!


nice post.. fa ampe terlharu mbacana.. (gini-gini fa khan perempuan juga) huehue..

jadi sedih.. inget suka ngecewain mama.. mo minta maaf ah.. *lari ke mama*


Thanks my lord, nanti saya coba deh seperti yang diajarkan, doakan supaya enggak tiba-tiba gaptek ya..:D


Mmmmm....wanita terkuat buat gue adalah nyokap gue. Beliau telah mengarungi begitu banyak cobaan dan rintangan dalam hidupnya, namun berhasil melaluinya

Anonymous says:

ibu tuh manteb banget yahh !!!
kasih ibu sepanjang jalan kasih anak sepanjang galah

Anonymous says:

jadi teringat lirik lagunya Iwan Fals...
"Ribuan kilo jalan yang kau tempuh, lewati rintang demi aku anakmu"
btw, thx udah jalan² ke blogku.


aduh, terharu. jadi kangen mami aku. mamiiiiiiii!!

Anonymous says:

astaga dhika, hauhauah, saya masih straight, kekkekee, gak maen ah sesama jenis ^__^ hahahaha

btw trims yaps doanya
hehehe, hari senin nih T-T

Anonymous says:

Power to the people: Bloggers wield media punch
Darlene Fichter, a data librarian at the University of Saskatchewan and an expert on blogging, says the relationship between bloggers and mainstream media is fast becoming a more complicated one: "At first, ...
Hey, sweet blog! Thanks for all your hard work!

Do You Have a Cheating Wife? Stop feeling like a chump...Find out now and Bust Her! Easy to follow method that works for any guy to catch a cheat!


Akur banget deh dik,nyokap gw banget tuh.Fight sendirin buat anak2nya.Salam deh buat perempuan2 yang ada dalam postingan lo itu.


nice post bro...

udah di link tuh blog mu mas dhika...
thx yah

Anonymous says:

Jadi sedih kalo inget suka marah-marah sama mamah...

Nice posting..

salam kenal =D


bener..bener...!! mom is everything...mamaku juga hidup seorang diri saat membesarkan aku setelah suaminya yang brengsek itu kawin lagi....

& setelah apa yg terjadi padaku, aku makin menyadari kasih sayang seorang ibu, pengorbanan seorang ibu yg begitu besar terhadap anaknya, walau kadang anaknya nakal....

too bad, saat aku menjadi ibu, aku belum bisa berbuat seperti mamaku atau ibu-ibu yg lain didunia ini untuk anaknya...

maybe i'm a bad mom...haha

Copyright © 2009 lorddhikaketawa All rights reserved. Theme by Laptop Geek. | Bloggerized by FalconHive.